Apakah anda sedang merasa jenuh dengan pekerjaan saat ini, merasa kurang bergairah dalam bekerja, minim kreativitas dan mudah lesu? Solusinya hannya satu. Mayeng (jalan-jalan)

SMPN 4 Sragi melakukan trobosan yang cukup besar dengan berani mayeng ke negeri atas awan Dieng. Hal ini dilakukan karena adanya suara-suara halus yang berbisik “sudah saatnya anda healing, kalau ditunda bisa jadi bisul”
Atas bisikan itu, kami memutuskan untuk menyusun rencana healing.
Nah renca sudah tersusun kami bersepakat utk pergi ke dieng. Kenapa Dieng? Alasannya karena Dieng lebih dingin daripada Sragi. Masuk akal bukan.
Loh dalam rangka apa?
Tidak ada agenda khusus untuk sekedar mayeng. Mayeng ke Dieng dilakukan tanpa renca yang mbulet. Ada dana ya berangkat gak ada ya diadakan. Mudah saja bagi SMP N 4 Sragi untuk melaksanakan kegiatan seperti ini. perinsip kami “jalani saja, nanti juga jadi” itulah kami SMP N 4 Sragi.
Jam 7.30 kami siap naik ke dieng dengan bus merah menyala. kami siap menuju dieng. Pasukan guru dan TAS SMPN 4 Sragi juga sudah siap dengan perbekalannya masing masing.
Barang bawaannya juga bermacam-macam. Ada yang bawa kripik, ada yang bawa krupuk, namun yang paling penting kami selalu membawa kebahagian dalam diri.
Walau dihadapkan hanya dengan 2 tikungan saja (kiri-kanan) ternyata menuju Dieng bukan perkara mudah. Mabok kendaraan menjadi kendala pertama kami. Namun alhamdulilah tidak ada yang sapai pingsan. Mungkin kami sudah terbiasa mabok perangkat ajar ya.
Sekitar jam 09.30 WIB kami sampai di Kecamatan Paniggaran. Disini kami menyempatkan diri untuk mampir di SPBU guna melaksanakan panggilan alam.
Perjalanan berlanjut. Disini kesabaran kami mulai diuji. Medan yang terus menanjak serta berlika-liku membuat kami merasa sedikit jenuh.
Nah untuk menghilangakn rasa jenuh tersebut kami memutuskan untuk berkaraoke ria.
Bagus tidaknya suara bukan soal. Karena yang ada dalam benak kami ” yang penting Heppy”
Sekitar Pukul 12.15 kami sampai di destinasi pertama ” Candi Arjuna” sebelum masuk ke area candi kami menyempatkan diri untuk sholat terlebih dahulu. Setelah itumakan siang dengan lauk yang istimewa yaitu “ayam bakar”
Sholat sudah, perut juga sudah kenyang. Saatnya lets go untuk masuk ke area candi.
Sebelum masuk ke area candi tidak lupa kami beli tiket dulu dong.
Memasuki area candi kami diberi selendang yang katanya sebegai ciri khas daerah sini. Dalam hatipun berkata “wah lumayanan dapat selendang gratis” ternyata cuma dipinjamin saja. Tapi kami tetap bersyukur.
Di area candi, kami langsung berfoto bersama, Selain berfoto kami juga menikmati pemandangan dan suasana yang tentunya jarang sekali kami lihat. Sejuk udara Dieng, kabut tipis yang mulai datang. Sungguh syahdu sekali.
Pukul 13.15 WIB kami mulai beranjak dari area candi dan mau menuju destinasi yang kedua yaitu kawah Sikidang.
Pukul 13. 50 WIB kami sampai di Kawah Sikidang. Sesampainya di Kawah Sikidang kami merasa berada di dimensi yang berbeda. Kabut yang tadi tipis sekarang mulai menebal. Jarak pandang kami pun terbatas. Namun hal itu tidak menyurutkan niat kami untuk menjelajahi Kawah Sikidang. Malah kami beruntung bisa melihat kabut setebal itu. Karena di Sragi kabut setebal itu tidak pernah kami temui.
Menyusuri Kawah Sikidang serasa sedang berada di atas awan, cuaca lembab yang menambah hawa dingin, diiringi dengan bau belerang. Seakan menandakan jika Tuhan sedang menjukan keagunganNya.
Luar biasa segala apa yang diciptakanNya.
Kawah Sikidang sekaranga ini sudah jauh berbeda dari 2 atau 3 tahun yang lalu. Di sini sudah terdapat jembatan kayu yang tentunya memudahkan para pejalan kaki, selain itu jembatan kayu juga menambah nilai estetik.

Ketika sedang menyusuri kawah kami bertemu dengan penjual lumpur kawah. Penjual itu berkata “lumpur ini bisa menyembukan berbagai macam penyakit kulit” dan tentunya ada beberapa guru yang membelinya. Tidak ada patokan harganya. Hanya bayar seikhlasnya saja.
Setelah menyusuri area kawah, kami berjalan dibeberpaa toko-toko yang banyak menjual berbagai macam barang-barang khas Dieng. Ada carica, mendoan, kripik, dll.
Pukul 16.00 WIB kami melanjutkan perjalan kami. Ya itu kepusat oleh-oleh. Setelah itu, kami memutuskan untuk pulang.
Pukul 19.30 kami makan malam di Pasar Paninggaran. Setelah makan dan kenyang kami langsung cus pulang dan sampai di Bojong sekitar pukul 22.00 WIB.
